Sabtu, 28 Juni 2014

Suatu saat nanti, di sebuah Dermaga

Apa komentar kalian tentang gambar ini??? Tentang sebuah keluarga kecil yang sangat berbahagia ini, ini tentang mimpiku bersama calon Imamku dan anakku kelak. Aku berdiri diatas dermaga menikmati senja perlahan menghilang dari peraduannya.

Ini hanya anganku, anganku yang harus Aku laksanakan bersama calon Imamku kelak. Dengan siapapun kelak Aku berdiri di atas dermaga. Yang jelas dia adalah seorang laki-laki yang Allah kirimkan untuk menjagaku, laki-laki yang menghargaiku, lelaki yang sedia menerima kekurangan dan kelebihan yang Aku miliki. Dan yang menyayangi keluargaku, karena dalam sebuah pernikahan bukan hanya dua orang saja yang terikat. Tetapi seluruh mengikat antara pihak wanita dan laki-laki.

Mencari teman hidup sangatlah sulit, banyak contoh ketika masa-masa perkenalan yang kita bisa lihat adalah tingkah laku baiknya. Orangtuaku berpesan seperti ini, pilihlah laki-laki yang baik budi pekertinya, yang baik serta rukun bersama keluarganya, yang mencintai keluarganya, yang peduli dengan kita, yang prilakunya jujur, yang tidak banyak berkata-kata, namun kepastian yang dia berikan, yang tidak banyak berjanji, namun kenyataan yang dia berikan, yang setia kepada kita, yang bisa mencintai kekurangan dan kelebihan kita, yang pekerja keras dan tanggung jawab, dan yang terakhir adalah laki-laki yang bisa nenuntun kita pada jalan yang benar yang bisa  menjadi Imam keluarga yang baik.

Jodoh, Aku sangat percaya akan hal itu. Karena faktanya, ketika kita masih di rahim Ibu kita sudah diberikan jodoh oleh Allah. Ada sedikit cerita mengenai hal ini, ketika seseorang yang mempunyai kepribadian baik setelah itu Jodoh nya tidak baik. Pertanyaannya adalah, bagaimana bisa terjadi seperti itu? Bukankah Allah sudah menggariskan orang yang baik berjodoh dengan orang baik, dan yang tidak akan baik berjodoh dengan sebaliknya.

Jawabannya, karena ketika Allah sudah menitipkan RidhoNya pada orangtua kita. Lalu orang tua tidak meridhoi anaknya, dan anaknya tetap memaksakan. Karena itulah, Aku selalu percaya bahwa ridho Allah berada pada ridho orangtua. Karena sudah banyak contoh diluar sana, dan selalu percaya pada kalimat. Cinta tidak selamanya bersama jodoh, tetapi jodoh ada bersama Cinta.

Dan yang bernama Jodoh, itu tidak akan tahu datangnya dari mana, siapa orangnya. Bisa jadi orang yang paling terdekat dengan kita, bahkan orang yang baru kenal sekalipun. Karena Jodoh akan datang pada waktunya, yang selalu kita percayai akan datang waktu dimana akan indah pada waktunya. Jangan khawatir, bila masih belum bertemu dengan Jodoh.

Bahkan bisa saja Aku bersama Jodohku kelak bertemu di suatu dermaga yang indah, seperti yang dikisahkan kisah cinta sejati. Kita harus percaya hal itu, dan jangan katakan semua itu kebetulan. Karena tidak ada kebetulan di dunia ini, sudah ada Sang Pencipta yang mengatur semuanya. Kita sebagai hambanya hanya bisa menjalaninya dengan bersyukur.

Cinta tidak selamanya bersama jodoh, tetapi jodoh ada bersama Cinta. Apa maksud dari kalimat ini? Pendapatku adalah, ketika seseorang pasangan saling mencintai tapi orangtua bahkan Allah tidak meridhoi itu bukan disebut jodoh. Tetapi ketika seorang wanita dan laki-laki saling mengenal satu sama lain, mengharapkan pahala dan ridhoNya lambat laun sang waktu akan menumbuhkan benih-benih cinta. Karena cinta hadir dari rasa yang sederhana, dari ketulusan, pengorbanan, dari rasa empati disitulah letak cinta. Ini hanya pendapatku saja :)

Untuk calon Imamku kelak,
Kutuliskan hal ini untukmu..
Siapapun kamu, yang jelas kamu adalah lelaki yang perindu Surganya Allah.
Siapapun kamu, semoga kamu laki-laki yang menyayangi keluargamu.
Siapapun kamu, semoga kau selalu menjaga lisanmu, menjaga hatimu.
Tidak banyak yang Aku tuliskan disini, karena siapapun Jodohku memang dia yang benar-benar bisa mencintai kekurangan dan kelebihanku..
Dan bisa menjadi Imam yang baik untukku, anakku..
Kejarlah mimpimu, tuk mengejar kebahagiaanmu..
Jadilah orang yang punya harapan dan mimpi, jadilah orang yang bermanfaat bagi sesama..
Tak ada  yang bisa dilakukan oleh seorang wanita kecuali menunggu..
Menunggu jodohnya datang kerumah untuk berbicara ke Bapaknya..
Jodohku, mari sama-sama memperbaiki diri...
Aku yakin kita semua takkan pernah tersesat tuk menemukan Rumah tempat pulang..
Aku yakin Dermaga yang indah itu sudah lama merindukan kedatangan kita..
Semoga kita dipertemukan kelak, diwaktu dan tempat yang sama..
Aaamiin :)


Jodohmu,

Kadipaten 28 Juni 2014







1 komentar:

  1. Cinta hadir dari rasa yang sederhana, dari ketulusan, pengorbanan, dari rasa empati disitulah letak cinta..

    BalasHapus