Jumat, 27 Juni 2014

Bu, Pak, Anakmu kan Merantau ...

Ibu..kata itu yang bisa kuucapkan saat awal Aku bisa bicara. Dulu ketika Aku masih dalam kandunganmu, mungkin Aku bisa merasakan kasih sayangmu dan mengenal suaramu. Hingga akhirnya Aku bisa menyebut namanu dengan jelas "Ibu"

Bila Aku ibaratkan, tidak ada suatu ibarat yang menggambarkan tentangmu. Yang jelas, kau segalanya dikehidupanku dan kau yang terpenting.

Dekapanmu adalah hal yang paling nyaman, bisa mengalahkan nyaman dari hal yang paling nyaman sekalipun.

Saat Aku dalam keadaaan sedih, engkau selalu tahu Ibu. Padahal kau hanya menatap mataku saja. Karena Aku percaya, Ibu akan tahu segalanya tentang anaknya hanya dengan melihat binar mata hatinya. Dan hal itu benar adanya, Ibu tahu saat Aku dalam keadaan senang, dan duka.

Kita sebagai seorang anak tidak akan pernah bisa membohongi seorang Ibu, karena Ibu mempunyai batin yang sangat kuat dengan anaknya.

Seorang Ibu juga akan rela menggantikan posisi anaknya bila anak dalam keadaan tidak baik. Kasih Ibu sepanjang masa, memang benar adanya.

Kemarin malam adalah hal yang paling Aku rindukan. Saat Aku tertidur disampingmu, kurasakan jelas degup jantungmu. Ketika terbangun, Aku berada sampingmu Ibu.

Anak sulungmu, sekitar dua bulan lagi Akan pergi merantau mencari ilmu di Daerah orang. Aku belum bisa menjadi anak sulung yang baik, yang harus menjadi teladan untuk kedua adikku.

Entahlah, ini memang sebuah tahapan hidup. Ini memang pilihan, dan setiap orang pasti akan merasakan.

Ibu, Pak Aku ingin diusia senja kalian Aku bisa membuat kalian bangga serta bahagia melihat anaknya sukses. Kesehatan dan umur yang pertama yang ku pinta kepada Sang Ilahi Robbi,, maaf bila anakmu belum bisa memberi kebanggaan untukmu, pintaku hanya satu Bu, Pak Do'akan terus anak sulungmu agar bisa menjadi orang yang berguna bagi orang lain, dan tentunya sukses Aamiin.

Dimanapun Aku kuliah nanti, Aku ingin disana ada ridhoMu dan ridho orangtua. Karena, Aku percaya bahwa ridho Allah ada pada ridho orangtua kita.

Beruntung Aku mempunyai Orangtua sepertimu Ibu, Pak. Kalian tak pernah memaksa, sepenuhnya pilihan ini dikembalikan lagi kepadaku. Karena memang benar katamu Ibu, Aku yang akan menjalani bukan kami (Ibu, Bapak).

Aku yakin, setelah Aku merantau ke Daerah orang. Hal pertama yang akan kurindukan adalah kalian (keluarga tercinta). Orang-orang yang sangat empati kepadaku, terimakasih atas suport kalian Bu, Pak dan kedua adikku serta orang-orang yang peduli kepadaku. Aku yakin, kalianlah yang akan pertama kali Aku rindukan.

Hargailah orang yang tulus peduli kepadamu, jangan kau sia-siakan orang tersebut. Karena ketika 
kita jauh dari mereka kita akan merindukan sosok orang yang peduli terhadap kita. Dan ingat selalu orang yang pernah menangis dengan kita, terkadang inilah yang jarang kita ingat. Kita banyak mengingat orang yang selalu berbahagia dengan kita. Tapi yang paling penting adalah, ingat selalu orang yang ketika anda membutuhkan bantuan dan pundaknya untuk bersandar dia ada. Siapa lagi kalau bukan mereka, Orangtua (Keluarga) & Sahabat. 


Ibu, Pak...
Anakmu sebentar lagi kan merantau. Anak sulungmu pasti akan selalu rindu, kebersamaan dan kehangatan keluarga ini.....Alhamdulillah hamba bersyukur ya Robb..:)






1 komentar:

  1. Hargailah orang yang tulus peduli kepadamu, jangan kau sia-siakan orang tersebut. Karena ketika
    kita jauh dari mereka kita akan merindukan sosok orang yang peduli terhadap kita. Dan ingat selalu orang yang pernah menangis dengan kita, terkadang inilah yang jarang kita ingat. Kita banyak mengingat orang yang selalu berbahagia dengan kita. Tapi yang paling penting adalah, ingat selalu orang yang ketika anda membutuhkan bantuan dan pundaknya untuk bersandar dia ada...

    BalasHapus